Sabtu, 02 Januari 2016

Rekam Jejak Perjalanan: Semester 7, Hati-Hati Kawan

Tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah pertemanan
Tiga tahun bukan waktu yang sedikit untuk mencari ilmu
Tiga tahun bukan waktu yang singkat untuk memperjuangkan sebuah ikatan

Namun tiga tahun itu akan segera berakhir
Namun tiga tahun itu akan segera menjadi memori
Hanya dalam kurun setengah tahun lagi
Entah apa akan terkenang dalam benak

Kawan ingatlah waktu-waktu bersama
Kawan ingatlah perjuangan kita semua
Kawan ingatlah peluh yang menetes
Kawan ingatlah air mata yang mengalir
Karena akan menjadi memori
yang kelak akan diceritakan

Sedikit puisi untuk mengawali tulisan di blog ini lagi.

Rasanya baru kemarin menjalani tahun 2015 sekarang sudah harus berakhir. Apa yang sudah terlewati? Apakah hanya sekadar lewat tanpa ada bekas yang dapat membangkitkan kenangan kelak?

Iya memang tidak terlalu banyak hal yang dapat dikenang, rasanya memang tahun ini tidak ada yang terlalu spesial. Entah karena tidak ada yang spesial atau memang tidak ada seseorang yang menganggap diri hina ini spesial. Apapun itu tahun ini, terlebih semester ini menjadi pelabuhan terakhir sebelum berlayar kelautan yang lebih luas lagi.

Tidak banyak yang terjadi di tahun terakhir (semoga, aamiin) kuliah ini. Kalaupun ada tidak terlalu mengesankan. Yah begitulah menjadi angkatan ++. Mungkin hanya TA yang berkesan karena banyak teman-teman saat ini yang menginginkan segera lulus dan bekerja atau mungkin menikah? meskipun sudah ada yang mendahului hahaha.

Meskipun kita masuk bareng, tapi akhirnya kita berpisah tidak bersamaan. Apapun itu kuharap tali persahabatan kita tidak akan putus ditengah jalan. Walau sudah ada yang mendahului kita

Kawan, ingatlah, susah kita dulu untuk memperjuangkan keluarga yang kita sebut "angkatan", ingatlah sedih kita dulu ketika selalu berselisih pendapat, ingatlah senang kita saat sudah "diakui". Jangan pernah sedikitpun "keluarga" ini engkau lupakan, bantulah saat susah dan bersenang-senang bersama. Karena sejatinya itulah hakikat sebuah "keluarga" atau persaudaraan.

Selamat menempuh hidup kita yang baru, hati-hati kawan, jalan terjal penuh rintangan akan kita lalui, dunia nyata yang sesungguhnya akan kita hadapi. Ingatlah perjuangan kita dahulu maka kita akan bertahan dengan kerasnya dunia.


teruntuk kalian keluarga, sahabat, teman hidup, keep Smart, Optimistic, Lenient and Ambitious whenever it is

SOLA12IS

Rabu, 08 Juli 2015

Rekam Jejak Perjalanan: Inilah Saatnya

Aku meminta pada-Nya kebijaksanaan, maka Dia memberikan aku masalah agar aku dapat menyelesaikannya. Aku meminta pada-Nya kekuatan, maka Dia memberikan aku kesulitan agar aku kuat
Sebagai janji gue pada postingan sebelumnya. Ini  gue kasih foto gambaran  di hari pertama masuk 'Dunia Kerja.' Don't ask where and when it is registrasi dulu bapak
Registrasi dulu bapak (ada bule)
tau lah siapa
Menunggu dia menjawab cintaku pembimbing
rekan kerja
Rekan kerja
Generator sendiri
Generator sendiri
Keadaan kabel
Hayo kaya dimana ini?
Back again with me.......um who am I? Hahaha taulah ya siapa yang nulis dari postingan awal? ketuaan kan ya eh ketauan kan gaya nulisnya? oke, ini rekaman jejak perjalanan selama hari ke-2 dan ke-3. Begini certianya........
Kamis 2 Juli 2015
Cerita dimulai tatkala kami datang ke kantor dengan masing-masing memasang wajah lesu. Aku harus melewati belasan kilometer ditambah macet dengan 'Kuda Besi.' Sementara partner harus rela menunggu dengan sabar layaknya menunggu jawaban darinya untuk kemudian dijemput dengan kendaraan umum andalan Ibu Kota Negara, yup, TJ. (bro, aku ra ngerti opo kuwi TJ; gugling po'oh....~). Dengan wajah lesu, kami memasuki ruangan kerja kami yang sungguh dingin bukan main. Setidaknya tidak sedingin sikapnya dia ke diriku akhir-akhir ini. Kami harus registrasi sebagai 'Visitor' untuk bisa masuk ke ruangan, karena di pintu masuk tertulis "Area Wajib Kartu ID." SOP yang harus kami jalani sebagai karyawan magang atau PKL atau Kerja Praktik atau KP atau.......ah sudahlah.
Tiba saatnya kami mendapatkan tugas untuk magang kali ini. Buka Tugas Biasa, yup sepertinya ini yang akan menjadi tagline kami selama beberapa minggu kedepan. Bagaimana tidak? tugas kami adalah membuat dashboard (aaah gampang itu masa gitu doang gak bisa; belon selese gue tong elah!!) berbasis website dengan mengintegrasikan aplikasi yang sudah ada. Dashboardnya berupa...Network Monitoring. Ya, divisi kami bekerja berkaitan dengan jaringan, sehingga bisa dikatakan ini adalah implementasi sambil 'mencomot' ilmu dari Desain Manajemen Jaringan. Bisa kami buat, tapi susah. Maka dari itu kami perlu mempelajari terlebih dahulu network monitor apa yang digunakan oleh perusahaan ini.
Tingkat kesulitannya memang tinggi tap kami pasti bisa untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Aku teringat perkataan salah satu orang yang mulia, dia mengatakan, "Aku meminta pada-Nya kebijaksanaan, maka Dia memberikan aku masalah agar aku dapat menyelesaikannya. Aku meminta pada-Nya kekuatan, maka Dia memberikan aku kesulitan agar aku kuat."
Jum'at 3 Juli 2015
Seperti hari sebelumnya, lusuh dan lelah menghiasi garis muka kami yang sudah beranjak tua (lo aja kali yang tua hahaha; nyeletuk ae lo tong!!). Kami bekerja kembali dengan mempelajari proses bisnis dan kemungkinan topologi jaringan yang akan kami buat. Sehingga diskusi tak terelakan. Sembari diskusi, kami turut berbincang ringan dengan rekan kerja sehingga ada setidaknya komunikasi yang terbentuk. Hari ini berjalan seperti biasa tanpa ada yang spesial sama sekali. Sesuatu yang spesial baru dimulai ketika pukul 17.52 (Yeee juki! itu mah buka puasanya jakarta!; lah terus ngapa tong!? emang spesial kok!). Abaikan yang tadi. Spesial karena kamu diundang untuk menghadiri buka puasa bersama perusahaan dengan vendor perusahaan. Rupanya ada penarikan doorprize yang tidak kami duga, dan salah satu dari kami sangat beruntung.
Sekian dulu dan ini sedikit fotonya.
20150703_184227 20150703_191651 20150703_191659

Jumat, 03 Juli 2015

Rekam Jejak Perjalanan: Let The Journey Begin

Adalah kita yang berpindah dari zona nyaman yang lain, bukan keluar dari zona nyaman yang sudah kita hinggapi sejak dahulu

Bahagia, antusias, excited, ragu-ragu, deg-degan, galau, dan semua perasaan didalam dada bercampur menjadi satu dalam lamunan dipagi hari bersamaan dengan bangkitnya sang surya yang siap memainkan peran utama di dunia ini. Bercampurnya perasaan itu seraya menghantarkan dua anak manusia yang kelak akan menghantarkan negeri ini kepada masa kejayaannya kelak.

Lebay? Gue rasa enggak sih ya hahaha

Assalamu'alaikum rekan-rekan tercinta (cie tercinta)! Rabu, 1 Juli 2015 merupakan hari yang akan mulai mengubah pola pikir gue dan partner gue hingga dua bulan kedepan tentang 'Dunia Kerja' or should I say, the Real World. Ada yang bisa menebak partner gue untuk mengenal 'Dunia Kerja' kali ini? silahkan tuliskan jawabannya di kolom komentar, 5 penjawab pertama akan mendapatkan hadiah berupa paket umroh.......dengan uang hasil usaha Anda sendiri kelak (Aamiin).

Hari itu kami melangkahkan kaki menuju tempat yang akan mengubah pola pikir kami selama dua bulan kedepan tentang 'Dunia Kerja'. Butuh satu jam perjalanan dari daerah Pramuka, Jakarta Timur untuk sampai ketempat kerja kami. Itu pun menggunakan kendaraan pribadi berupa motor dengan latency macet sekitar.......3 SKJ (Skala Kemacetan Jakarta; iye gue yang buat). Range skala tersbut antara 1-5. Ya, ini masih normal karena kami berangkat pukul 08.00 WIB. Masih ada rasa berat di dada dan kaki kami untuk mengiyakan dan melangkah karena kami harus keluar dari zona nyaman kami selama satu bulan sebelumnya. Tapi gue teringat akan satu perkataan salah seorang (siapa sih? pasti dia?; Kepo lo ah!). Kira-kira gini, "Adalah kita yang berpindah dari zona nyaman yang lain, bukan keluar dari zona nyaman yang sudah kita hinggapi sejak dahulu".

Kami gak ada persiapan apa-apa yang spesial menjelang perjalanan ini. Satu bulan lalu kami justru sibuk dengan keluarga kami masing-masing (emang udah nikah lo berdua??; Berisik! [penulis mendadak galau]) sehingga tidak ada yang perlu dipersiapkan secara baik. Paling cuma mengenali rute-rute di ibukota dengan segala macam kemacetannya.

Setelah satu jam perjalanan dengan rute Pramuka-Diponegoro-Rasuna Said-Kedutaan-Gatot Subroto, akhirnya kami sampai disuatu perkantoran dengan nama 'Wisma Mulia' (ciee kayak nama siapa tuh???; Bacot nih reader!!) dan kami bertemu dengan dua orang anak malang yang harus mengadu nasib juga di Jakarta, sama seperti kami. Mungkin bisa menebak siapa mereka? kami satu perusahaan dan kami berada pada departemen yang sama bebeda divisi. Kali ini gak ada hadiahnya karena gue yakin lo semua udah kecewa karena gue PHP-in (pengalaman banget sih lo nge-PHP-in???; Gue tendang lo!).

Pukul 10.00 WIB kami bertemu dengan bu Fitri selaku manager bagian HRD untuk kemudian mengarahkan kami ke divisi kami bertempat untuk kerja. Agak aneh karena kami harus berpindah gedung. Departemen IT sengaja dipisahkan agar dapat fokus mengerjakan tugasnya. Baiklah, kami pindah gedung untuk melakukan kerja.

Menunggu memang membosankan, kebosanan yang melanda masih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan menunggu jawaban dari dia

Setelah diarahkan ke gedung dimana kami akan bekerja, kami harus registrasi as visitor, yeah right. Selain registrasi ID, kami diminta untuk melakukan registrasi laptop kami, karena ini merupakan prosedur yang sudah tertera dalam kebijakan yang dimiliki perusahaan. Prosedur......kebijakan......oke...... Disini bagian membosankan. Ya, Menunggu, lama sekali untuk bertemu dengan pembimbing kami. Menunggu memang membosankan, kebosanan yang melanda masih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan menunggu jawaban dari dia (nunggu siapa sih???; *keplak pake laptop*). Akhirnya penantian panjang terbayar, kami langsung diarahkan ke tempat kerja kami dan kemudian dijelaskan apa yang dikerjakan pada divisi tempat kami bekerja. Divisi tempat kami bekerja adalah berkaitan dengan jaringan. Maka tidak akan jauh-jauh tugasnya dari Desain Dan Manajemen Jaringan, it reminds me a year ago.

Karena baru hari pertama kami menikmati dulu fasilitas internet yang ada dan ya, hari pertama disini memang gabut alias tidak melakukan apa-apa, plonga-plongo, terdiam, bungkam satu sama lain.

Jam menunjukkan jarumnya kearah angka 4, tanda jam kantor sudah selesai dan kami pulang. Karena ini Jakarta, bukan Surabaya atau kota kecil, maka perlu kesabaran yang ekstra untuk menghadapi pengendara yang sebegitu hebatnya (emosinya maksudnya). Untung kami di Surabaya sudah dilatih kesabarannya, saatnya menguji di kota megapolitan.

belum ada fotonya, selanjutnya akan ada fotonya.
Cayo!
Wassalamu'alaikum.

Kamis, 04 Juni 2015

Rekam Jejak Perjalanan: Semester 6: Sudah (Cukup) Tua

Halo semua! ah.....bersihkan jaring yang ada di blog ini dulu dan kenangan yang tersimpan didalamnya....haha

Setelah sekian lama, akhirnya ada yang bisa ditulis juga. Yup, napak tilas di semester 6, semester yang bisa dibilang cukup tua untuk angkatanku, SOLA12IS. Kok bisa dibilang cukup tua? kisah itu berawal dari sini.

Semua berawal dari pilihan mata kuliah pilihan yang menghampar bebas layaknya ladang savana di Benua Afrika sana, banyak sekali pilihan yang ada dan itu untuk kesemua Laboratorium Tugas Akhir (Lab TA) di jurusan tercinta, Sistem Informasi. Kesemua lab itu adalah E-Business, SPK-IB (Sistem Pendukung Keputusan - Intelegensia Bisnis), dan PPSI (Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi). Alhasil, angkatanku akhirnya memilih jalannya sendiri untuk memilih lab manakah yang akan menjadi tempat persinggahan selanjutnya (setelah Ruang Kesekretariatan ormawa dan Laboratorium Pemrograman). Itu alasan pertama kenapa aku berani mengatakan bahwa angkatanku saat ini sudah terbilang cukup tua.

Kemudian tidak hanya itu saja yang dapat dijadikan alasan. Selanjutnya adalah sudah ada segelintir orang yang sudah memiliki topik untuk bahan Tugas Akhirnya. WOW! mereka adalah yang sudah banyak mengambil jumlah maksimal SKS pada semester-semester sebelumnya. Hmmm....sudah kuduga. Namun pada akhirnya tidak hanya mereka-mereka yang sudah banyak mengambil SKS tempuh yang memiliki topik TA, kami-kami yang masih memiliki tanggungan SKS yang cukup banyak pun mau tidak mau harus memiliki topik TA dan menyusun Proposal Tugas Akhir. Meskipun itu hanya merupakan bagian dari tugas akhir salah satu mata kuliah semester ini, Tata Tulis Ilmiah. Maka dari itu, angkatanku sudah (cukup) tua. 

Alasan lain kenapa angkatanku bisa dikatakan (cukup) tua lagi adalah, seluruh kepengurusan organisasi yang dijabat oleh SOLA12IS melalui masa pergantian kepengurusan, mulai dari BEM FTIf, HMSI, dan KISI. Kesemuanya menyerahkan tongkat estafet kepengurusan organisasi itu kepada juniornya, 2013, or should I say, BELTRANIS. Yup alhamdulillah SOLA12IS sudah memberikan kekuatan yang dipunyai untuk menggerakkan organisasi tersebut, sekarang tinggal junior kami yang meneruskan.

Satu lagi. Alasan terkuat kenapa sudah dibilang (cukup) tua. SOLA12IS had it second anniversary!  woohooo! sudah tua ternyata ya hahaha dan disamping itu, ternyata salah satu dari kami sudah akan menginjak masa pernikahan, alhamdu.....lillah. Sejujurnya iri bercampur bahagia sih, melihat salah satu dari kami sudah memiliki calon pendamping hidup yang kelak akan terikat dalam perjanjian suci dihadapan Allah. Semantara aku? kehidupan percintaan dikampus perjuangan memang butuh perjuangan ekstra dan keras. Rupanya bukan hanya dalam hal akademik saja, organisasi, dan percintaan juga harus memiliki usaha yang ekstra. Buktinya sampe sekarang aku single. Hahaha. oke lupakan.

Semester ini memang membuat kami sudah mulai memilih jalan kami masing-masing. Kelak akan menjadi apa setelah lulus, topik TA apa yang akan diambil, dan dengan siapa kita akan berjalan dalam sisa waktu kita di ITS. 

Selamat datang di waktu tua sebagai mahasiswa kawan, selamat memilih jalanmu, selamat mencari pendampingmu.

Jumat, 23 Januari 2015

Rekam Jejak Perjalanan: Semester 5: Serius tapi Santai

Ah setelah sekian lama gak nulis akhirnya bisa nulis lagi. Karena sudah masuk masa liburan, seperti biasa, rekaman kejadian apa aja yang udah gue lewatin selama satu semester.

Inilah semester yang bisa dibilang santai tapi serius, justru kebanyakan santai sih. Kenapa bisa bilang demikian? Karena kuliah gak terlalu padat tapi beberapa kegiatan disana-sini yang membuat gue harus serius. Mulai dari kuliah. SKS yang gue ambil lebih 1 SKS dari semester lalu dan mata kuliah yang gue ambil butuh keseriusan yang lebih ya meskipun masih bisa santai, terlalu santai bahkan. Hal lain yang terkait kuliah adalah mulai semester ini gue cuma masuk 16 minggu yang artinya libur lebih cepat dari jadwal biasanya. Namun kenyataan berbicara lain, gue tetep libur seperti jadwal terdahulu hmm....ada kabar gembira lagi selain kuliahnya 'hanya' masuk 16 minggu. Mulai semester ini akan ada UTS dan UAS. Hore!! masih kurang? tenang, beberapa dosen tetap dengan ritual akhir semester di Jurusan Sistem Informasi, Final Project. Agak 'mblenek' karena harus serius ngerjain FP dan fokus ngerjain UTS dan UAS hmm.... Awalnya gue bertanya-tanya, 'kenapa harus ada UTS dan UAS?' Rupanya itu merupakan peraturan akademik yang terbaru dari ITS yang salah satu poinnya adalah setiap jurusan harus memiliki nilai evaluasi tengah semester dan akhir semester yang artinya nilainya konkret. Memang tidak mengenakkan, tapi ya harus dijalani sebagai bagian dari proses pembelajaran yang gue tempuh di 'Kampus Perjuangan' untuk saat ini. Setidaknya satu tahun lagi (AAMIIN).

Oke cukup buat kuliah karena gue emang santai banget nanggepin kuliah buat semester ini haha. Sekarang coba gue ceritakan ke kalian kesibukan gue saat semester ini. Gue masih bertahan di LDJ  di JSI, yup KISI dan gue masih dipercaya untuk mengisi posisi vital di kepengurusan, vital semua sih sebenarnya. Serta untuk semester ini, gue adalah bagian dari sekelompok pemikir yang dipercayakan oleh Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI) untuk mendidik adik adik di JSI tercinta dan posisi ini gak jauh beda sama posisi gue di KISI meskipun tingkatnya tidak terlalu tinggi namun vital. Yup di posisi itu gue harus lebih mengeluarkan pikiran, tenaga, dan waktu untuk generasi yang lebih baik. Memang tidak mudah untuk membentuk suatu generasi, setidaknya kita bisa menanamkan nilai terhadap mereka sehingga bisa mereka bentuk sendiri. Itulah pendidikan dewasa. Tanggung jawab dalam membentuk generasi memang tidak mudah, hanya orang orang terpilih atau yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk membentuk generasi. Hal itu tidak hanya dipertanggung jawabkan di dunia namun juga di akhirat. Jika salah mendidik maka kitalah yang patut untuk disalahkan, vice versa. Harus rapat emang hal yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari, mulai dari sebelum mulai kuliah hingga sebelum UAS. Sempet down buat hal beginian karena serasa gak sesuai dengan keadaan zaman ini, tapi mau gimana lagi? Itu sudah merupakan konsekuensi yang harus gue ambil. cukuplah ya, karena hal beginian ini sensitif.

Terakhir yang selalu jadi bumbu penyedap, asrama eh salah, asmara hahaha.
Buat semester ini gue udah pasrah sama yang namanya asmara, gak bakal masang target lah. udah gue jalanin dua tahun ini dan rasanya momen 'sakitnya tuh disini' selalu aja gue rasain hahaha kamp***. Gue udah gak mau terlalu pusing perkara asmara karena gue yakin udah ada yang ngatur dan usaha juga lah ya. Kalo ada yang nyantol sampai pelaminan maka alhamdulillah dia jodoh gue, kalau gak ada, seenggaknya gue udah pernah dekat dan selalu ada buat dia (asek). Buat gue, urusan asmara cukup usaha, doa, dan gak usah ngarep tinggi-tinggi, sakit bos (yaelah curcol).

 Oke sekian dulu cerita gue buat semester 5 yang serius tapi santai, terlalu santai bahkan. Ini merupakan post pertama di 2015, oleh karena itu, selamat tahun baru 2015, semoga kita bisa semakin baik kedepannya. 

Sabtu, 21 Juni 2014

Rekam Jejak Perjalanan: Semester 4: Entahlah.vdi

Kenapa gue kasih judul kayak gitu? Ya pertama emang pas banget sama apa yang bakal gue ceritain kali ini ke kalian, kedua, itu adalah ekstensi file buat virtual drive, paham? gue juga enggak hahaha. Oke kita mulai ceritanya

Semester 4 kali ini gue mengawalinya dengan FRS-an sendiri, mengatur jadwal kuliah sendiri, berapa SKS yang gue ambil, dan kelas yang gue pilih. Ini gue lakuin agar nanti gue gak terlalu bergantung sama salah satu kelompok orang atau orang tertentu buat ngejar nilai, ya meskipun itu perlu buat dunia persilatan pendidikan tinggi di negara kita ini. Memang pada saat FRS-an kali ini gue mengambil segala keputusannya sendiri, tanpa adanya pertimbangan sama sekali dari pihak luar. Selain waktu untuk FRS, dari jurusan juga membuka rekrut asisten dosen untuk semester genap kali ini. Tanpa pikir panjang gue ambil kesempatan itu, ya siapa tau bisa keterima jadi asisten dosen. Adalah sebuah pengalaman besar buat gue. Gue milih untuk jadi asisten mata kuliah Sistem Operasi. Ini emang udah jadi harapan gue dari semester 2 lalu. Awalnya yang daftar bakalan banyak, sama seperti tahun lalu yang asistennya mencapai belasan dan ada ceweknya. Untuk tahun ini? Gue tercengang. Gimana enggak? Yang daftar adalah 3 angkatan, ya, 2012, 2011, dan 2010 yang notabene 2010 udah ngambil skripsi. dan itu cowok semua sejumlah enam orang. WOY! enam orang?! Main-main nih?! Tapi ya mau gimana lagi akhirnya keenam orang yang daftar itu diterima. Satu lagi yang membuat gue tercengang, adalah asisten mulai tahun ini tidak diberi jatah alias gaji. Ya mau gak mau harus ikhlas ngajarin dan ngopeni adek adeknya.

Masa kuliah dimulai. Semester ini bakal gue hadapi dengan skenario "Manajemen." Kenapa manajemen? Ya karena semua mata kuliah yang gue ambil ini menuntut untuk melakukan manajemen yang baik dalam hal apapun dan ilmu yang diajarkan berupa manajemen. Entah apa yang akan gue lakukan dengan skenario manajemen ini. Anehnya, masa perkuliahan kali ini terasa cepat, entah kenapa. Dari sekian mata kuliah yang gue ambil, sampe sekarang gue gak paham sama yang namanya manajemen layanan. Entah apa yang gue pelajari disitu dan pada akhir semester gue baru ngeh yang gue pelajari selama 18 minggu kuliah, entahlah. Mata kuliah yang paling susah buat gue adalah Statistika. Ya gue adalah tipe orang yang agak susah bermain dengan angka dan agak susah memahami soal. Entahlah, ini jadi kelemahan gue sampai dengan saat ini. Ada lagi yang namanya rekayasa kebutuhan perangkat lunak. Keluarannya sih berupa dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang gue kira bakal dikit dan rupanya........banyak, entahlah. Manajemen royek juga demikian, banyak dokumen yang harus dikerjakan, entahlah, semester ini menjadi semester dokumen yang membutuhkan keahlian manajemen yang tinggi.

Tapi ditengah-tengah kebingungan kuliah ada satu momen yang membuat gue bahagia. Ya, ulang tahun angkatan gue yang pertama.Yup, namanya SOLA12IS dibacanya solaris. Kalo lo tau itu adalah nama OS. Dibuat gara gara temen-temen gue pada hectic sama yang namanya kuliah sistem operasi. Semua ngumpul buat ngerayain, syukuran lebih tepatnya. Ada tuker kado, makan tumpeng, dan akustikan. Sambil mengenang masa masa MaBa, dulu dikader kayak apa hahaha. Mungkin lo nanya itu SOLA12IS singkatan atau gimana. Nih, gue jelasin, SOLA12IS, itu singkatan, Smart, Optimistic, Lenient, and Ambitious 12th of Information System. Artinya apa aja? lo cari deh di gugel translet. Angkatan yang terdiri dari orang orang pinter dan lawak. Kebersamaannya didapat ketika kita selalu bercanda, entahlah, itu mungkin kelebihan angkatan gue, SOLA12IS.

Kalo di tiga cerita sebelumnya gue sempet dikit nyinggung masalah perasaan, hati, dan cinta. Mungkin buat yang kali ini gue gak bakalan nyeritain semua. Seseorang yang deket sama gue bilang, 'Terkadang memang ada yang perlu untuk diceritakan, tapi ada pula yang tidak perlu diceritakan dan cuma kamu yang perlu tau itu.' Entahlah, gue gak terlalu mau bahas itu di cerita kali ini. Rasanya agak males buat berurusan sama perasaan, hati, dan cinta.

OKE cukup mellownya! selanjutnya gue cuma mau bilang selamat buat angkatan baru yaitu BELTRANIS, SI angkatan 2013. Ya mereka diangkat pada saat semester genap ini dan pas lagi hectic-nya kuliah, masa dimana anak anak cewek jurusan gue, terutama angkatan gue, buat minta nikah. Kadang gue gak paham sama jalan pikirnya anak-anak cewek angkatan gue, entahlah.

Ya itu aja sih yang mau gue bagi ke kalian sekarang di cerita kali ini, mungkin kalian kurang suka sama tulisan gue yang sekarang ini. Tapi gue harap lo semua terhibur setidaknya dengan cerita gue yang gue bagi sedikit ke kalian hahaha.

Minggu, 25 Mei 2014

Sate Afrika H. Ismail Coulibaly

Food blogging, kayaknya ini menjadi kerjaan sampingan buat yang suka nulis dan emang suka wisata kuliner. Ya meskipun gue gak terlalu suka buat wisata kuliner, tapi gue suka nulis. Kali ini gue bakal ngasih tau satu tempat makan yang ya.....bisa dibilang berasal dari tanah kakek buyut gue hahaha.... Waktu itu gue pulang ke Jakarta karena ada satu hal yang harus gue kerjain disana dan bokap ngajak gue buat ke tempat makan di daerah Jakarta Utara. Ini dia tempatnya.

Nama tempatnya adalah 'Sate Afrika H. Ismail Coulibaly'. Mungkin lo bertanya-tanya dalam hati, "emang ada sate ya di afrika?" emang sih gak ada, tapi coba deh lo perhatiin definisi sate. Sate merupakan potongan daging sapi, ayam, atau kambing yang dibakar dengan bumbu kacang dan/atau kecap. Bisa dengan ditusuk atau tidak, dengan teman makan nasi atau lontong. Nah, mungkin itu tadi sedikit info.

Sekarang gue tunjukin sebenernya modelnya sate afrika tuh gimana sih? nah yang kayak gini nih sate afrika.
  

Lo perhatiin, sesuai gak sama definisinya? Sama kan? ya makanya kenapa dinamain sate dan kenapa dinamain sate afrika? yup! karena yang buat dari afrika. dia udah tinggal di Indonesia hampir 10 tahun, ya itu tadi, pak H. Coulibaly. Modelnya adalah satenya kayakgitu ditemenin sama pisang bakar. Heran kan kenapa pake pisang? nih, di Afrika soalnya mereka gak punya beras, jadi mereka pake pisang sebagai pengganti karbohidratnya. Pisang bakarnya disini pake pisang kepok yang manis dan tua hmm...... Rasa manisnya itu ditabrak sama pedesnya sambel cocol yang mantap!!

Lo mau tau gak sebenernya pak H. Coulibaly itu yang mana sih? nah ini dia orangnya. 
Pak H. Coulibaly yang pake baju biru, itu gue yang pake baju kotak-kotak hahaha. Jangan salah, beliau udah lancar bahasa indonesianya, keren kan? Istrinya orang Jakarta asli, jadi ya....wajarlah Bahasa Indonesianya lancar. Ohiya, pak Coulibaly ini udah dikaruniain dua orang anak yang imut imut hahaha.

Udah dulu ya sob buat segmen kuliner kali ini, kapan kapan lagi lah ya hahaha.