Selasa, 25 Maret 2014

Landaskan Cinta Karena Allah

Mungkin pertemuan mereka saat berada diberanda masjid merupakan pertemuan terakhir bagi mereka berdua, dua orang yang sudah merajut persahabatan lebih dari 4 tahun itu nampak robek tak bersisa. Iswan yang saat memberi tahu Bahaduri tentang perempuan yang tertutup hijab dengan baik itu (Tika), rupanya juga sudah lama mendekati Tika. Bisa dibilang mereka berdua sudah sangat dekat. Mungkin bisa dikatakan kedekatan mereka itu lebih dari sahabat. Bahkan mereka terlihat sering berjalan berdampingan di area kampus sehingga tak jarang mereka dianggap sudah 'berpacaran'. Iswan memang sudah mendekati Tika sejak lama, sudah memberikan hal yang terbaik yang dia bisa untuk mendapatkan hatinya Tika, sudah (bisa dikatakan) mengorbankan dirinya demi Tika. Awalnya seperti apa?

Iswan salah satu mahasiswa teknik di satu jurusan paling terkenal di kampus itu dikenal sebagai orang yang mudah sekali berkomunikasi dengan siapapun, aktif di organisasi ataupun kegiatan yang diadakan oleh jurusan, fakultas, bahkan kampus. Namun satu kekurangan yang tidak dimiliki oleh Iswan, dia tidak setaat Bahaduri dalam menaati agama. Itu menjadi kekurangan yang sangat besar menurutnya. Singkat cerita dia sedang berada dalam salah satu kepanitiaan di kegiatan fakultas. Saat itu baru ada open recruitement (oprec) untuk sebuah kepanitiaan dan disanalah dia bertemu dengan Tika, perempuan yang terlihat kedamaian dari pancaran cahaya mukanya, hijab yang menutup dirinya dengan sempurna, dan perangainya yang lemah lembut. Bisa dikatakan cinta yang tumbuh didalam diri Iswan adalah 'cinta pada pandangan pertama', mungkin backsound dengan lagu 'Pandangan Pertama' akan sangat cocok dengan apa yang dirasakan Iswan saat ini. Tanpa pikir panjang, setelah berkumpul seluruh panitia (inti maupun hasil oprec), Iswan tidak lepas memandang Tika yang membuatnya terkesima. Setelah itu Iswan berkenalan lebih dekat, sesaat setelah kumpul pertama kepanitiaan diakhiri. Ternyata Tika adalah anak rantau dari daerah luar Jawa yang sempat kaget dengan budaya masyarakat 'Kota Pahlawan'. Setelah Iswan mengenal Tika, hubungan pertemanan mereka begitu dekat, hampir bisa dikatakan seperti 'berpacaran'. Bagaimana tidak? mereka beredar didaerah kampus hampir selalu berdua, seakan dunia milik mereka berdua. Iswan nampaknya begitu mencintai Tika dan Tika pun mengetahui itu dari gerak gerik, omongan, dan perlakuan Iswan padanya. Lambat laun Tika juga muncul benih cinta dalam hatinya untuk Iswan. Oleh karena mereka berdua sudah terdapat benih-benih cinta, mereka terlihat begitu dekat.

Dalam menjalani hari harinya, Iswan bisa dikatakan selalu ada saat Tika membutuhkannya. Iswan selalu membantu Tika dalam hal apapun, bahkan ketika Iswan sudah teramat lelah dan Tika membutuhkannya saat itu, Iswan langsung bergerak untuk membantu Tika. Ya, karena cinta, hal apapun akan dilakukan. Hal itu Iswan lakukan demi mendapatkan cinta Tika. Mungkin inilah sedikit kesalahan yang dilakukan oleh Iswan, dia membantu seseorang tidak untuk mendapatkan keridhaan dan pahala dari Allah. Tetapi untuk hal lain, yaitu cinta dari seorang perempuan yang membuatnya jatuh hati kepadanya.

Singkat cerita Iswan bertemu dengan Bahaduri dimasjid kampus dan memberitahukan siapa nama perempuan yang lewat di depan beranda masjid. Iswan tidak mengetahui bahwa orang yang diberitahu nama seorang perempuan itu ternyata yang akan memiliki perepmuan itu untuk selamanya dalam ikatan suci. Dua tahun setelahnya Iswan mendengar kabar tentang pernikahan Bahaduri dan Tika. Hal itu membuat dia sakit hati karena setelah apa yang dia lakukan kepada Tika. Mungkin kesalahan terbesar Iswan adalah dia terlambat untuk menyatakan cintanya pada Tika, padahal mereka berdua sudah sama-sama merasakan cinta. Itulah yang membuat persahabatan Iswan dan Bahaduri putus, mungkin dia marah kepada Bahaduri yang menikahi Tika. Hal itupulalah yang memutuskan tali silaturahmi Tika dan Iswan, meskipun untuk membangunnya kembali akan sangat susah.

Malamnya Iswan terbangun, entah hal apa yang membuatnya bangun. Kemudian tanpa pikir panjang dia langsung pergi ke kamar mandi untuk bersuci lalu kemudian dia menggelar sajadah dan melaksanakan sholat tahajjud. Di keheningan malam dia berdialog dengan Sang Maha Kasih. Diserang dinginnya malam yang menusuk dia bersujud diatas sajadah biru dan menangis. Iswan menangis bukan karena cintanya kepada Tika tidak sampai, meskipun ada sedikit tangis karena Tika. Tetapi lebih besar. Iswan menangis untuk dirinya sendiri. Dia menitikan air mata saat bersujud, berharap Sang Maha Kasih melihatnya dan mengerti apa yang dia tangisi. Iswan menangis karena dia takut seluruh perbuatan baik, seluruh pengorbanan baiknya demi mendapatkan cinta Tika, dan itikad baiknya selama ini hilang, sirna, tersapu bersih bagaikan tanah yang tersiram air hujan diatas batu. Dia mengadu pada Sang Pencipta, "Ya Allah, rabb yang menguasai isi hati, apa yang harus aku lakukan untuk memulihkan sakit hati yang teramat ini?? Apakah semua akan Engkau angkat seluruh perbuatan baik untuknya?". Tidak lama azan subuh berkumandang, Iswan langsung melaksankan sholat subuh. Entah mengapa Iswan menjadi merasakan kantuk yang teramat, akhirnya dia merebahkan dirinya diatas kasur dan mulai memejamkan mata. Saat tertidur, pertanyaan yang dia adukan kepada Sang Khalik terjawab. Setelah tertidur selama dua jam, Iswan langsung beristighfar dan mencoba berfikir mengenai mimpinya tadi. Ternyata dia harus kembali banyak-banyak mengingat Allah, tetap melakukan itikad baik, dan mungkin ini yang paling berat. Bangun kembali hubungan persahabatan dan silaturahmi antara dia dengan Bahaduri dan Tika.

Akhir cerita Iswan kembali menjadi Iswan yang dulu, yang selalu berbuat baik, yang selalu tersenyum, dan yang paling hebat, Iswan kembali bersahabat dengan Bahaduri.

'Ketika merasakan sakit yang teramat dan kamu tidak memiliki tempat untuk menncurahkan isi hatimu atau kamu punya tetapi tidak menyelesaikan masalahmu. Adukan semua kepada Sang Mahakuasa dan untuk menyembuhkannya cobalah untuk selalu mengingat-Nya'

Tidak ada komentar: