Cahaya nampak terpancar dari wajah tenangnya, hijabnya menutup dirinya dengan sempurna, senyumnya manis menghias wajahnya. Tika, perempuan yang berhasil menaklukan hati Bahaduri. Lahir dari keluarga yang memang taat dengan ajaran agama di pulau Kalimantan sana. Orangnya pendiam namun ramah terhadap siapapun, murah senyum, sangat mudah berinteraksi dengan orang lain, dan satu yang mungkin teman temannya mengaguminya, sangat taat menjalani tuntunan agama. Dalam perjalanan hidupnya, Tika memiliki masalah masalah yang rumit semasa kuliahnya di 'Kampus Perjuangan'. Namun dalam melewati masalah tersebut dia selalu meminta bantuan Allah untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
Pada saat awal masuk kuliah, Tika belum seperti saat ini, menutup sempurna tubuhnya dengan hijab yang membuatnya terlihat amat cantik. Tika masih belum menutup tubuhnya dengan sempurna, ya belum dengan hijab, rambutnya masih terurai dulu. Entah apa yang membuat Tika yang akhirnya memilih untuk menutup dirinya dengan hijab, mungkin Allah sudah memberikan hidayah. Tika pada saat awal masuk kuliah memang terlihat pendiam, namun hebatnya dia sudah memiliki banyak teman dan mungkin sudah bisa dikatakan hafal teman satu angkatannya.
Tidak terasa tiga tahun sudah berlalu, kini Tika sudah berada pada status 'mahasiswa tingkat akhir' yang artinya tahun ini Tika akan lulus dan akan menjadi sarjana. Tika sudah menjalani tiga tahun yang melelahkan baginya, karena masuk jurusan ini bukanlah mimpinya. Disinilah kisah ini dimulai.
Selain pendiam, Tika juka dikenal sangat tertutup, dalam artian dia selalu menjaga apa yang seharusnya dijaga oleh seorang perempuan muslimah. Meskipun dia terlihat sangat dekat dengan teman-temannya. Pada satu siang, Tika pergi ke perpustakaan kampus untuk mencari referensi untuk skripsinya. Entah apa yang Allah skenariokan, dia bertabrakan dengan seorang mahasiswa berparas oriental-melayu, rambutnya tersisir rapi dan pakaiannya rapi, tidak seperti kebanyakan mahasiswa. Buku yang Tika bawa jatuh semua, pun begitu dengan si mahasiswa ini.
"Maaf ya, gara gara aku bukumu jatuh semua"
"Enggak kok, aku malah yang minta maaf, aku gak liat liat saking fokusnya nyari referensi"
"Namamu siapa?"
"Aku Tika, kamu?"
"Aku Iswan, sekali lagi maaf ya"
Dari perbincangan singkat itu akhirnya mereka berkenalan lebih dekat lagi. Berawal dari pertemuan mereka di perpustakaan kampus mereka sudah terlihat seperti sahabat bagi orang orang yang melihat atau seperti berpacaran.
Ya, pertemuan di perpustakaan itu membuat Tika dan Iswan layaknya sahabat. Iswan nampaknya mulai mengagumi Tika, menurutya Tika merupakan sosok perempuan yang Iswan idam-idamkan sejak dulu. Bisa dikatakan cinta pada pandangan pertama. Mungkin Tika tidak merasakan gerak gerik awalnya. Iswan yang lambat laun peduli dengannya dan selalu ada disaat dia butuh. Lambat laun Tika juga merasakan adanya benih cinta yang tumbuh dalam hatinya. Akhirnya mereka semakin dekat, lebih dekat dari sebelumnya.
Keesokan harinya Iswan bertemu dengan Bahaduri di beranda masjid kampus setelah melakukan sholat dhuha. Mereka membicarakan banyak hal, diskusi mengenai kuliah, organisasi, politik, dan agama. Seketika itu lewatlah Tika didepan beranda masjid. Bahaduri menanyakan siapa namanya kepada Iswan dan memberitahukan namanya kepada Bahaduri. Dalam hati Iswan mungkin sedikit heran, kenapa Bahaduri ingin mengetahui nama sahabat dekatnya itu.
Hari demi hari berlalu hingga, kedekatan Iswan dan Tika sudah teramat sangat bahkan bisa dikatakan amat dekat. Mengalahkan kedekatan sepasang sahabat dan kekasih. Satu tahun berlalu, Iswan dan Tika masih terlihat dekat. Suatu saat Tika ingin mengajak Iswan pergi ke perpustakaan, tempat awal dimana mereka bertemu. Iswan belum merasakan hal yang tidak baik. Singkat cerita Tika menanyakan sesuatu yang membuat Iswan semakin penasaran.
"Wan, aku mau tanya, apakah kamu percaya bahwa jodoh sudah Allah atur untuk kita semua?"
"Tentu aku percaya, kenapa kamu tiba tiba menanyakan hal seperti itu?"
"Tidak apa apa, hanya ingin bertanya saja. Wan, jika kedekatan kita selama ini bukan apa yang digariskan Allah, apakah kamu masih ingin kita dekat?"
"Apa maksudmu menanyakan hal seperti itu??" Iswan tambah heran
"Tidak apa apa, jawab saja wan, aku hanya ingin bertanya"
"Ya aku harap demikian, bukankah silaturahmi harus tetap terjaga?"
"Iya"
Iswan mulai curiga dengan raut wajah Tika yang cahayanya mulai memudar.
"Wan, ada yang ingin aku katakan padamu"
"Katakan saja" Iswan memasang muka masam
"Aku akan menikah minggu depan, dengan sahabatamu, Bahaduri"
Iswan terdiam, rasanya perkataan Tika itu langsung menghujam hati Iswan. Seakan Iswan yang sudah berada di singgasana langit terindah, seketika dibenamkan kedalam bumi.
Keesokan harinya sikap Iswan kepada Tika berubah, senyumnya yang menghiasi wajahnya menjadi pudar, tatapan mata yang awalnya penuh dengan optimis berubah menjadi penuh dengan kekecewaan, dan berubahnya komunikasi Iswan terhadap teman teman yang lainnya, dia cenderung menutup dirinya. Tika merasa sangat bersalah kepada Iswan, dia merasa bahwa sudah memberikan harapan yang tinggi untuk Iswan, namun semua berubah ketika dia menerima pinangan Bahaduri.
Tika masih ingin tetap berhubungan baik denga Iswan. Karena itu dia mencoba untuk menghubungi Iswan melalui media apapun, telpon, SMS, BBM, Facebook sama sekali iswan tidak membalasnya. Tika merasa sedih, dia merasa amat kehilangan sosok yang pernah menemani hari harinya, mengisi hidupnya, meskipun dia sudah bersuami. Tika masih ingin hubungan silaturahmi antara dia dengan Iswan tetap terjaga. Hal ini berdampak juga pada Bahaduri.
Mungkin bagi Iswan sangat sulit untuk melupakan kisah hidupnya dengan Tika. Bagaimana tidak, dia seakan terjun bebas dari kebahagiaan yang sudah mengisi hari harinya. Namun sekarang satu tahun telah berlalu, kini Iswan sudah beristri dan hubungan silaturahmi Iswan dengan Bahaduri dan Tika kembali seperti semula.
'Jangan pernah memberikan harapan terlalu tinggi dan jangan pula mengharapkan sesuatu terlalu tinggi, karena jika kamu tidak dapatkan harapan itu maka yang kamu rasakan adalah sakit yang teramat sangat'
2 komentar:
ngahahahahahahaha good job kakak :D
bagus.. bagus.. membuat melting :')
Posting Komentar